KONSEP
PENDIDIKAN DIMASA DEPAN
Disusun oleh:
Kelompok 3
Lilis Wulandari (18080554015)
Muhammad Rendy Irwanto (18080554027)
Nikmatul Munawaroh (18080554045)
Serly Octavia Privana (18080554061)
Universitas
Negeri Surabaya
Fakultas
Ekonomi
Jurusan
Pendidikan Ekonomi
Prodi
Pendidikan Ekonomi
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan nikmat
dan karunia. Sehingga, kami dapat menyusun makalah dan dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancer dan dalam keadaan
sehat walafiat.
Makalah yang kami buat mengenai Konsep Pendidikan di Masa Depan.
Dimana setiap pendidikan pada dasarnya akan mengalami perubahan dari zaman ke
zaman. Karena adanya tuntutan zaman di era globlalisasi. Tentunya kami sebagai
mahasiswa berusaha membuat konsep pendidikan untuk masa depan supaya pendidikan
di Indonesia tidak ketinggalan zaman dan terus mengikuti tuntutan arus
globalisai.
Makalah ini kami buat dan dapat selesai dengan baik tidak lain
juga karena dukungan dari berbagai pihak. Terimakasih atas pihak yang telah
berkontribusi membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan dapat membantu pembaca yang mencari
berbagai informasi.
Kritik saran dan masukan kami tunggu dari para pembaca demi
sempurnanya makalah ini. Sehingga makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para
pembaca.
Surabaya,
30 September 2018
DAFTAR ISI
Halaman
Judul……………………………………………………………1
Kata Pengantar…………………………………………………………...2
Daftar Isi………………………………………………………………….3
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………..4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………............5
1.3 Tujuan………………………………………………………………...5
1.4 Manfaat………………………………………………………............5
Bab 2 Pembahasan
2.1 Konsep Pendidikan di Masa Depan……………………………..........6
2.2 Langkah Untuk Mewujudkan Konsep Pendidikan di
Masa Depan…..7
2.3 Implementasi Konsep Pendidikan di Masa Depan……………………8
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….10
3.2 Kritik…………………………………………………………………...10
3.3 Saran……………………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………………………………………11
Bab
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan
suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan tingkat pendidikan. Pendidikan bukan
hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi,
akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Pendidikan
bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat
meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang, dan
sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak
didik.
Pendidikan
merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pencapaian
tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan pendidikan perlu diatur dengan
baik dan terarah agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan yang
ditetapkan sebelumnya. Selain itu, penyelenggaraan pendidikan juga perlu
memiliki standar-standar tertentu agar tetap dapat menjaga dan meningkatkan
mutu pendidikannya. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut tentunya harus
mengkonsep pendidikan yang akan diselenggarakan. Supaya pendidikan tersebut
selalu mengikuti perkembangan tuntutan zaman di era globalisasi. Sehingga
pendidikan yang diselenggarakan tidak tertinggal. Karena pendidikan merupakan
hal yang sangat penting dan mendasar sehingga konsep pendidikan yang di ajarkan
harus mengikuti perkembangan zaman.
UUD 1945 mengamanatkan upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem
pengajaran nasional yang diatur oleh Undang-Undang. Dari perwujudan amanat
tersebut maka diberlakukannya Undang Undang no 20 tahun 2003, bahwa sistem
pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pedidikan ,
peningkatan serta revelansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, global
sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan. Oleh maka dari itu pengelolan pendidikan harus berorientasi
kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik dalam menghadapi
Pendidikan Nasional masa depan. Salah satunya adalah dengan menerapkan
kurikulum 2013 yang disusun dengan pemikiran tantangan masa depan yaitu
abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana Konsep Pendidikan di Masa Depan ?
2.
Bagaimana Langkah untuk Mewujudkan Konsep
Pendidikan Masa Depan tersebut ?
3.
Bagaimana Implementasi Konsep Pendidikan Masa Depan
tersebut ?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui Konsep Pedidikan di Masa Depan
2.
Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam
mewujudkan konsep tersebut
3.
Untuk memaparkan implementasi konseppendidikan di
masa depan
1.4 Manfaat
1.
Memudahkan proses pembelajaran di masa depan
2.
Mencegah terjadinnya ketertinggalan dalam hal
pendidikan
3.
Mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Bab 2
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pendidikan di Masa Depan
Menurut
Undang undang no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 yang di maksud pendidikan
nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar
negara Republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai- nilai agama,
kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Karena di setiap zaman atau masa, masyarakat akan mulai dinamis dan mulai
menerima budaya dan pengaruh dari negara lain atau pengaruh eksternal.
Pendidikan
dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan
pada diri seseorang tiga aspek dalam kehidupannya, yakni, pandangan hidup,
sikap hidup dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek
tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan keluarga. Kegiatan di
sekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang
sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar sekolah, meski memiliki rencana dan
program yang jelas tetapi pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai
pedoman yang relatif fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.
Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan
yang dirumuskan secara baku dan Tertulis.
Dengan
mendasarkan pada konsep pendidikan tersebut di atas, maka sesungguhnya
pendidikan merupakan pembudayaan atau "enculturation", suatu proses
untuk mentasbihkan seseorang mampu hidup dalam suatu budaya tertentu.
Konsekuensi dari pernyataan ini, maka praktek pendidikan harus sesuai dengan
budaya masyarakat akan menimbulkan penyimpangan yang dapat muncul dalam
berbagai bentuk goncangan-goncangan kehidupan individu dan masyarakat.Di
Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan
kebudayaan Indonesia. Dewasa ini perkembangan kebudayaan sangat cepat serta
meliputi seluruh aspek kehidupan. Percepatan itu terjadi karena pengaruh dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perubahan
yang cepat itu mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan
petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. Perubahan tersebut antara lain
(1).
Adanya Kecendrungan globalisasi,
(2).
Perkembangan IPTEK yang semakin cepat,
(3).
Perkembangan arus informasi yang semakin padat dan cepat,
(4).
Tuntutan pelayanan yang lebih profesional dalam segala kehidupan manusia.
Gejala
itu sudah terlihat beberapa tahun belakangan ini dan akan terus meningkat di
masa yang akan datang. Pemahaman kita terhadap karakteristik masyarakat masa
depan ini sangatlah penting artinya sebagai dasar dalam penentuan kebijaksanaan
dan upaya pendidikan yang akan dilaksanakan
Untuk memantapkan ciri pendidikan masa depan yang diuraikan
sebelumnya, maka dengan demikian pendidikan masa depan harus mengarahkan
pembelajarannya terfokus pada beberapa keterampilan yang harus ditanamkan pada
pelajar. Keterampilan tersebut, antara lain :
1.
Keterampilan Penelitian
2.
Keterampilan Komunikasi
3.
Keterampilan Berpikir
4.
Keterampilan Sosial
5.
Keterampilan Mengatur diri sendiri
6.
Keterampilan Hidup
2.2 Langkah untuk mewujudkan konsep
pendidikan di masa depan
Untuk membekali terjadinya pergeseran orientasi
pendidikan di era global dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang
unggul, diperlukan strategi pengembangan pendidikan, antara lain:
a.
Mengedepankan model perencanaan pendidikan (partisipatif) yang berdasarkan pada
need assessment dan karakteristik masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam
perencanaan pendidikan merupakan tuntutan yang harus dipenuhi.
b.
Peran pemerintah bukan sebagai penggerak, penentu dan penguasa dalam
pendidikan, namun pemerintah hendaknya berperan sebagai katalisator, fasilitator
dan pemberdaya masyarakat.
c.
Penguatan fokus pendidikan, yaitu fokus pendidikan diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan masyarakat, kebutuhan stakeholders, kebutuhan pasar dan tuntutan
teman saing.
d.
Pemanfaatan sumber luar (out sourcing), memanfaatkan berbagai potensi sumber
daya (belajar) yang ada, lembaga-lembaga pendidikan yang ada, pranata-pranata
kemasyarakatan, perusahaan/industri, dan lembaga lain yang sangat peduli pada
pendidikan.
e.
Memperkuat kolaborasi dan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, baik dari
instansi pemerintah mapun non pemerintah, bahkan baik dari lembaga di dalam
negeri maupun dari luar negeri.
f.
Menciptakan soft image pada masyarakat sebagai masyarakat yang gemar belajar,
sebagai masyarakat belajar seumur hidup.
g.
Pemanfaatan teknologi informasi, yaitu: lembaga-lembaga pendidikan baik jalur
pendidikan formal, informal maupun jalur non formal dapat memanfaatkan
teknologi informasi dalam mengakses informasi dalam mengembangkan potensi diri
dan lingkungannya (misal; penggunaan internet, multi media pembelajaran,
sistem informasi terpadu, dsb)
2.3 Implementasi Pendidikan di Masa
Depan
Implementasi
pendidikan dimasa depan dapat dilakukan dengan melalui Pembelajaran
Partisipatif :
Pembelajaran
partisipatif dapat diartikan sebagai upaya pendidik, untuk mengikutsertakan
peserta didik di dalam suatu kegiatan pembelajaran yaitu dalam tahap
perencanaan program, pelaksanaan program, dan penilaian program. Pembelajaran
partsipatif dapat di bagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.
Partisipatif dalam Pelaksanaan Program Kegiatan
Pembelajaran
Adalah
keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar.
Dimana salah satu iklim yang kondusif untuk kegiatan belajar adalah pembinaan
hubungan antara peserta didik dengan pendidik sehingga tercipta hubungan
kemanusiaan yang terbuka, akrab , terarah, saling mengahargai, saling membantu
dan saling belajar.
2.
Partisipasi dalam Penilaian Program Pembelajaran
Adalah
keterlibatan peserta didik dalam penilaian pelaksanaan pembelajaran maupun
pelaksanaan untuk penilaian program pembelajaran.
3. Partisipasi
dalam Perencanaan
Adalah
keterlibatan peserta didik dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar,
permasalahan, sumber-sumber atau potensi yang tersedia dan kemungkinan hambatan
dalam pembelajaran.
Ciri-ciri
Pembelajaran Partisipatif
Berdasarkan pada pengertian,
pembelajaran partisipatif yaitu upaya untuk mengikutsertakan peserta didik pada
pembelajaran. Maka cirri-ciri pembelajaran partisipatif adalah :
- Pendidik
menempatkan diri pada kedudukan dan tidak serba mengetahui terhadap semua
bahan ajar.
- Pendidik
memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
- Pendidik
melakukan motivasi terhadap peserta didik untuk berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
- Pendidik
membantu peserta didik untuk mewujudkan suasana yang kondusif.
- Pendidik
mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat berprestasi.
- Pendidik
mengembangkan kegiatan pembelajaran kelompok.
- Pendidik
mendorong peserta didik untuk berupaya memecahkan permasalahan yang
dihadapi dalam kehidupannya.
Bab 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan
dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan
pada diri seseorang tiga aspek dalam kehidupannya, yakni, pandangan hidup,
sikap hidup dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek
tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan keluarga. Kegiatan di
sekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang
sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar sekolah, meski memiliki rencana dan
program yang jelas tetapi pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai
pedoman yang relatif fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal.
Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan
yang dirumuskan secara baku dan Tertulis. Pengembangan kurikulum menjadi amat
penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional,
dan global di masa depan.
Konsep
pendididikan yang direncanakan di masa depan akan selalu selaras dengan
tuntutan zaman di era globalisasi. Supaya mewujudkan Pendidikan nasional yang
memiliki mutu yang unggul, sehingga pembangunan nasional dapat terwujud.
3.2 Saran
Partisipatif perserta didik sangat diperlukan dalam
proses pembelajaran untuk menunjang
pembelajaran yang komunikatif. Dan perserta didik diharapkan memiliki ilmu dan
wawasan luas dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada di era globalisasi.
Guru sebagai pendidik harus memotivasi perserta didik untuk terus aktif dan
sekaligus sebagai sarana dalam proses belajar perserta didik.
3.3 Kritik
Kritik dan masukan kami tunggu dari para pembaca demi sempurnanya
makalah ini. Sehingga makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.
Daftar Pustaka
Ihsan Fuad,
2005, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta.
http://news.okezone.com/read/2014/12/11/65/1077829/10-masalah-utama-kurikulum-2013