Minggu, 21 April 2019

KONSEP PENDIDIKAN DIMASA DEPAN


KONSEP PENDIDIKAN DIMASA DEPAN


Disusun oleh:
Kelompok 3
Lilis Wulandari                       (18080554015)
Muhammad Rendy Irwanto   (18080554027)
Nikmatul Munawaroh             (18080554045)
Serly Octavia Privana             (18080554061)



Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ekonomi
Prodi Pendidikan Ekonomi
2018









KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan nikmat dan karunia. Sehingga, kami dapat menyusun makalah dan dapat menyelesaikan  makalah ini dengan lancer dan dalam keadaan sehat walafiat.
Makalah yang kami buat mengenai Konsep Pendidikan di Masa Depan. Dimana setiap pendidikan pada dasarnya akan mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Karena adanya tuntutan zaman di era globlalisasi. Tentunya kami sebagai mahasiswa berusaha membuat konsep pendidikan untuk masa depan supaya pendidikan di Indonesia tidak ketinggalan zaman dan terus mengikuti tuntutan arus globalisai.
Makalah ini kami buat dan dapat selesai dengan baik tidak lain juga karena dukungan dari berbagai pihak. Terimakasih atas pihak yang telah berkontribusi membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan dapat membantu pembaca yang mencari berbagai informasi.
Kritik saran dan masukan kami tunggu dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini. Sehingga makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.

Surabaya, 30 September 2018














DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………1
Kata Pengantar…………………………………………………………...2
Daftar Isi………………………………………………………………….3
Bab 1 Pendahuluan
1.1  Latar Belakang………………………………………………………..4
1.2  Rumusan Masalah……………………………………………............5
1.3  Tujuan………………………………………………………………...5
1.4  Manfaat………………………………………………………............5
Bab 2 Pembahasan
2.1 Konsep Pendidikan di Masa Depan……………………………..........6
2.2 Langkah Untuk Mewujudkan Konsep Pendidikan di Masa Depan…..7
2.3 Implementasi Konsep Pendidikan di Masa Depan……………………8
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….10
3.2 Kritik…………………………………………………………………...10
3.3 Saran……………………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………………………………………11


Bab 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kehidupan suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan tingkat pendidikan. Pendidikan bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang, dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak didik.
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pencapaian tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan pendidikan perlu diatur dengan baik dan terarah agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Selain itu, penyelenggaraan pendidikan juga perlu memiliki standar-standar tertentu agar tetap dapat menjaga dan meningkatkan mutu pendidikannya. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut tentunya harus mengkonsep pendidikan yang akan diselenggarakan. Supaya pendidikan tersebut selalu mengikuti perkembangan tuntutan zaman di era globalisasi. Sehingga pendidikan yang diselenggarakan tidak tertinggal. Karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar sehingga konsep pendidikan yang di ajarkan harus mengikuti perkembangan zaman.
UUD 1945 mengamanatkan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur oleh Undang-Undang. Dari perwujudan amanat tersebut maka diberlakukannya Undang Undang no 20 tahun 2003, bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pedidikan , peningkatan serta revelansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Oleh maka dari itu pengelolan pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik dalam menghadapi Pendidikan Nasional masa depan.  Salah satunya adalah dengan menerapkan kurikulum 2013 yang disusun dengan  pemikiran tantangan masa depan yaitu abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Konsep Pendidikan di Masa Depan ?
2.      Bagaimana Langkah untuk Mewujudkan Konsep Pendidikan Masa Depan tersebut ?
3.      Bagaimana Implementasi Konsep Pendidikan Masa Depan tersebut ?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui Konsep Pedidikan di Masa Depan
2.      Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam mewujudkan konsep tersebut
3.      Untuk memaparkan implementasi konseppendidikan di masa depan
1.4  Manfaat
1.      Memudahkan proses pembelajaran di masa depan
2.      Mencegah terjadinnya ketertinggalan dalam hal pendidikan
3.      Mewujudkan tujuan pendidikan nasional


Bab 2
PEMBAHASAN
2.1  Konsep Pendidikan di Masa Depan
Menurut Undang undang no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2  yang di maksud pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar negara Republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.  Karena di setiap zaman atau masa, masyarakat akan mulai dinamis dan mulai menerima budaya dan pengaruh dari negara lain atau pengaruh eksternal.
Pendidikan dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan pada diri seseorang tiga aspek dalam kehidupannya, yakni, pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan keluarga. Kegiatan di sekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar sekolah, meski memiliki rencana dan program yang jelas tetapi pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai pedoman yang relatif fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan yang dirumuskan secara baku dan Tertulis.
Dengan mendasarkan pada konsep pendidikan tersebut di atas, maka sesungguhnya pendidikan merupakan pembudayaan atau "enculturation", suatu proses untuk mentasbihkan seseorang mampu hidup dalam suatu budaya tertentu. Konsekuensi dari pernyataan ini, maka praktek pendidikan harus sesuai dengan budaya masyarakat akan menimbulkan penyimpangan yang dapat muncul dalam berbagai bentuk goncangan-goncangan kehidupan individu dan masyarakat.Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Dewasa ini perkembangan kebudayaan sangat cepat serta meliputi seluruh aspek kehidupan. Percepatan itu terjadi karena pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perubahan yang cepat itu mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. Perubahan tersebut antara lain
(1). Adanya Kecendrungan globalisasi,
(2). Perkembangan IPTEK yang semakin cepat,
(3). Perkembangan arus informasi  yang semakin padat dan cepat,
(4). Tuntutan pelayanan yang lebih profesional dalam segala kehidupan manusia.
Gejala itu sudah terlihat beberapa tahun belakangan ini dan akan terus meningkat di masa yang akan datang. Pemahaman kita terhadap karakteristik masyarakat masa depan ini sangatlah penting artinya sebagai dasar dalam penentuan kebijaksanaan dan upaya pendidikan yang akan dilaksanakan
     Untuk memantapkan ciri pendidikan masa depan yang diuraikan sebelumnya, maka dengan demikian pendidikan masa depan harus mengarahkan pembelajarannya terfokus pada beberapa keterampilan yang harus ditanamkan pada pelajar. Keterampilan tersebut, antara lain :
1. Keterampilan Penelitian
2. Keterampilan Komunikasi
3. Keterampilan Berpikir
4. Keterampilan Sosial
5. Keterampilan Mengatur diri sendiri
6. Keterampilan Hidup

2.2 Langkah untuk mewujudkan konsep pendidikan di masa depan
            Untuk membekali terjadinya pergeseran orientasi pendidikan di era global dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, diperlukan strategi pengembangan  pendidikan, antara lain:
a. Mengedepankan model perencanaan pendidikan (partisipatif) yang berdasarkan pada need assessment dan karakteristik masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pendidikan merupakan tuntutan yang harus dipenuhi.
b. Peran pemerintah bukan sebagai penggerak, penentu dan penguasa dalam pendidikan, namun pemerintah hendaknya berperan sebagai katalisator, fasilitator dan pemberdaya masyarakat.
c. Penguatan fokus pendidikan, yaitu fokus pendidikan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, kebutuhan stakeholders, kebutuhan pasar dan tuntutan teman saing.
d. Pemanfaatan sumber luar (out sourcing), memanfaatkan berbagai potensi sumber daya (belajar) yang ada, lembaga-lembaga pendidikan yang ada, pranata-pranata kemasyarakatan, perusahaan/industri, dan lembaga lain yang sangat peduli pada pendidikan.
e. Memperkuat kolaborasi dan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah mapun non pemerintah, bahkan baik dari lembaga di dalam negeri maupun dari luar negeri.
f. Menciptakan soft image pada masyarakat sebagai masyarakat yang gemar belajar, sebagai masyarakat belajar seumur hidup.
g. Pemanfaatan teknologi informasi, yaitu: lembaga-lembaga pendidikan baik jalur pendidikan formal, informal maupun jalur non formal dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam mengakses informasi dalam mengembangkan potensi diri dan lingkungannya (misal; penggunaan internet, multi media  pembelajaran, sistem informasi terpadu, dsb)
2.3  Implementasi Pendidikan di Masa Depan
      Implementasi pendidikan dimasa depan dapat dilakukan dengan melalui Pembelajaran Partisipatif :
Pembelajaran partisipatif dapat diartikan sebagai upaya pendidik, untuk mengikutsertakan peserta didik di dalam suatu kegiatan pembelajaran yaitu dalam tahap perencanaan program, pelaksanaan program, dan penilaian program. Pembelajaran partsipatif dapat di bagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.      Partisipatif dalam Pelaksanaan Program Kegiatan Pembelajaran
Adalah keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar. Dimana salah satu iklim yang kondusif untuk kegiatan belajar adalah pembinaan hubungan antara peserta didik dengan pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusiaan yang terbuka, akrab , terarah, saling mengahargai, saling membantu dan saling belajar.
2.      Partisipasi dalam Penilaian Program Pembelajaran
Adalah keterlibatan peserta didik dalam penilaian pelaksanaan pembelajaran maupun pelaksanaan untuk penilaian program pembelajaran.
3.      Partisipasi dalam Perencanaan
Adalah keterlibatan peserta didik dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan, sumber-sumber atau potensi yang tersedia dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran.
Ciri-ciri Pembelajaran Partisipatif
Berdasarkan pada pengertian, pembelajaran partisipatif yaitu upaya untuk mengikutsertakan peserta didik pada pembelajaran. Maka cirri-ciri pembelajaran partisipatif adalah :
  1. Pendidik menempatkan diri pada kedudukan dan tidak serba mengetahui terhadap semua bahan ajar.
  2. Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran
  3. Pendidik melakukan motivasi terhadap peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
  4. Pendidik membantu peserta didik untuk mewujudkan suasana yang kondusif.
  5. Pendidik mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat berprestasi.
  6. Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran kelompok.
  7. Pendidik mendorong peserta didik untuk berupaya memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya.

Bab 3
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Pendidikan dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan pada diri seseorang tiga aspek dalam kehidupannya, yakni, pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan keluarga. Kegiatan di sekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar sekolah, meski memiliki rencana dan program yang jelas tetapi pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai pedoman yang relatif fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan yang dirumuskan secara baku dan Tertulis. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Konsep pendididikan yang direncanakan di masa depan akan selalu selaras dengan tuntutan zaman di era globalisasi. Supaya mewujudkan Pendidikan nasional yang memiliki mutu yang unggul, sehingga pembangunan nasional dapat terwujud.
3.2    Saran
Partisipatif perserta didik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk  menunjang pembelajaran yang komunikatif. Dan perserta didik diharapkan memiliki ilmu dan wawasan luas dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada di era globalisasi. Guru sebagai pendidik harus memotivasi perserta didik untuk terus aktif dan sekaligus sebagai sarana dalam proses belajar perserta didik.

3.3  Kritik
Kritik dan masukan kami tunggu dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini. Sehingga makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.


Daftar Pustaka
Ihsan Fuad, 2005, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta.
http://news.okezone.com/read/2014/12/11/65/1077829/10-masalah-utama-kurikulum-2013











Tidak ada komentar:

Posting Komentar