Minggu, 21 April 2019

KONSEP PENDIDIKAN DIMASA DEPAN


KONSEP PENDIDIKAN DIMASA DEPAN


Disusun oleh:
Kelompok 3
Lilis Wulandari                       (18080554015)
Muhammad Rendy Irwanto   (18080554027)
Nikmatul Munawaroh             (18080554045)
Serly Octavia Privana             (18080554061)



Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ekonomi
Prodi Pendidikan Ekonomi
2018









KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas kehadirat Allah swt. yang telah memberikan nikmat dan karunia. Sehingga, kami dapat menyusun makalah dan dapat menyelesaikan  makalah ini dengan lancer dan dalam keadaan sehat walafiat.
Makalah yang kami buat mengenai Konsep Pendidikan di Masa Depan. Dimana setiap pendidikan pada dasarnya akan mengalami perubahan dari zaman ke zaman. Karena adanya tuntutan zaman di era globlalisasi. Tentunya kami sebagai mahasiswa berusaha membuat konsep pendidikan untuk masa depan supaya pendidikan di Indonesia tidak ketinggalan zaman dan terus mengikuti tuntutan arus globalisai.
Makalah ini kami buat dan dapat selesai dengan baik tidak lain juga karena dukungan dari berbagai pihak. Terimakasih atas pihak yang telah berkontribusi membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya dan dapat membantu pembaca yang mencari berbagai informasi.
Kritik saran dan masukan kami tunggu dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini. Sehingga makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.

Surabaya, 30 September 2018














DAFTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………1
Kata Pengantar…………………………………………………………...2
Daftar Isi………………………………………………………………….3
Bab 1 Pendahuluan
1.1  Latar Belakang………………………………………………………..4
1.2  Rumusan Masalah……………………………………………............5
1.3  Tujuan………………………………………………………………...5
1.4  Manfaat………………………………………………………............5
Bab 2 Pembahasan
2.1 Konsep Pendidikan di Masa Depan……………………………..........6
2.2 Langkah Untuk Mewujudkan Konsep Pendidikan di Masa Depan…..7
2.3 Implementasi Konsep Pendidikan di Masa Depan……………………8
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….10
3.2 Kritik…………………………………………………………………...10
3.3 Saran……………………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………………………………………11


Bab 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kehidupan suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan tingkat pendidikan. Pendidikan bukan hanya sekedar mengawetkan budaya dan meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi juga diharapkan dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Pendidikan bukan hanya menyampaikan keterampilan yang sudah dikenal, tetapi harus dapat meramalkan berbagai jenis keterampilan dan kemahiran yang akan datang, dan sekaligus menemukan cara yang tepat dan cepat supaya dapat dikuasai oleh anak didik.
Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya pencapaian tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Penyelenggaraan pendidikan perlu diatur dengan baik dan terarah agar dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Selain itu, penyelenggaraan pendidikan juga perlu memiliki standar-standar tertentu agar tetap dapat menjaga dan meningkatkan mutu pendidikannya. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut tentunya harus mengkonsep pendidikan yang akan diselenggarakan. Supaya pendidikan tersebut selalu mengikuti perkembangan tuntutan zaman di era globalisasi. Sehingga pendidikan yang diselenggarakan tidak tertinggal. Karena pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar sehingga konsep pendidikan yang di ajarkan harus mengikuti perkembangan zaman.
UUD 1945 mengamanatkan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta agar pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional yang diatur oleh Undang-Undang. Dari perwujudan amanat tersebut maka diberlakukannya Undang Undang no 20 tahun 2003, bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pedidikan , peningkatan serta revelansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Oleh maka dari itu pengelolan pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik dalam menghadapi Pendidikan Nasional masa depan.  Salah satunya adalah dengan menerapkan kurikulum 2013 yang disusun dengan  pemikiran tantangan masa depan yaitu abad ke 21 yang ditandai dengan abad ilmu pengetahuan.


1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Konsep Pendidikan di Masa Depan ?
2.      Bagaimana Langkah untuk Mewujudkan Konsep Pendidikan Masa Depan tersebut ?
3.      Bagaimana Implementasi Konsep Pendidikan Masa Depan tersebut ?
1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui Konsep Pedidikan di Masa Depan
2.      Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dalam mewujudkan konsep tersebut
3.      Untuk memaparkan implementasi konseppendidikan di masa depan
1.4  Manfaat
1.      Memudahkan proses pembelajaran di masa depan
2.      Mencegah terjadinnya ketertinggalan dalam hal pendidikan
3.      Mewujudkan tujuan pendidikan nasional


Bab 2
PEMBAHASAN
2.1  Konsep Pendidikan di Masa Depan
Menurut Undang undang no 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2  yang di maksud pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan Undang Undang Dasar negara Republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.  Karena di setiap zaman atau masa, masyarakat akan mulai dinamis dan mulai menerima budaya dan pengaruh dari negara lain atau pengaruh eksternal.
Pendidikan dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan pada diri seseorang tiga aspek dalam kehidupannya, yakni, pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan keluarga. Kegiatan di sekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar sekolah, meski memiliki rencana dan program yang jelas tetapi pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai pedoman yang relatif fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan yang dirumuskan secara baku dan Tertulis.
Dengan mendasarkan pada konsep pendidikan tersebut di atas, maka sesungguhnya pendidikan merupakan pembudayaan atau "enculturation", suatu proses untuk mentasbihkan seseorang mampu hidup dalam suatu budaya tertentu. Konsekuensi dari pernyataan ini, maka praktek pendidikan harus sesuai dengan budaya masyarakat akan menimbulkan penyimpangan yang dapat muncul dalam berbagai bentuk goncangan-goncangan kehidupan individu dan masyarakat.Di Indonesia pendidikan nasional dilaksanakan berdasarkan latar kemasyarakatan dan kebudayaan Indonesia. Dewasa ini perkembangan kebudayaan sangat cepat serta meliputi seluruh aspek kehidupan. Percepatan itu terjadi karena pengaruh dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perubahan yang cepat itu mempunyai beberapa karakteristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan. Perubahan tersebut antara lain
(1). Adanya Kecendrungan globalisasi,
(2). Perkembangan IPTEK yang semakin cepat,
(3). Perkembangan arus informasi  yang semakin padat dan cepat,
(4). Tuntutan pelayanan yang lebih profesional dalam segala kehidupan manusia.
Gejala itu sudah terlihat beberapa tahun belakangan ini dan akan terus meningkat di masa yang akan datang. Pemahaman kita terhadap karakteristik masyarakat masa depan ini sangatlah penting artinya sebagai dasar dalam penentuan kebijaksanaan dan upaya pendidikan yang akan dilaksanakan
     Untuk memantapkan ciri pendidikan masa depan yang diuraikan sebelumnya, maka dengan demikian pendidikan masa depan harus mengarahkan pembelajarannya terfokus pada beberapa keterampilan yang harus ditanamkan pada pelajar. Keterampilan tersebut, antara lain :
1. Keterampilan Penelitian
2. Keterampilan Komunikasi
3. Keterampilan Berpikir
4. Keterampilan Sosial
5. Keterampilan Mengatur diri sendiri
6. Keterampilan Hidup

2.2 Langkah untuk mewujudkan konsep pendidikan di masa depan
            Untuk membekali terjadinya pergeseran orientasi pendidikan di era global dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang unggul, diperlukan strategi pengembangan  pendidikan, antara lain:
a. Mengedepankan model perencanaan pendidikan (partisipatif) yang berdasarkan pada need assessment dan karakteristik masyarakat. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pendidikan merupakan tuntutan yang harus dipenuhi.
b. Peran pemerintah bukan sebagai penggerak, penentu dan penguasa dalam pendidikan, namun pemerintah hendaknya berperan sebagai katalisator, fasilitator dan pemberdaya masyarakat.
c. Penguatan fokus pendidikan, yaitu fokus pendidikan diarahkan pada pemenuhan kebutuhan masyarakat, kebutuhan stakeholders, kebutuhan pasar dan tuntutan teman saing.
d. Pemanfaatan sumber luar (out sourcing), memanfaatkan berbagai potensi sumber daya (belajar) yang ada, lembaga-lembaga pendidikan yang ada, pranata-pranata kemasyarakatan, perusahaan/industri, dan lembaga lain yang sangat peduli pada pendidikan.
e. Memperkuat kolaborasi dan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah mapun non pemerintah, bahkan baik dari lembaga di dalam negeri maupun dari luar negeri.
f. Menciptakan soft image pada masyarakat sebagai masyarakat yang gemar belajar, sebagai masyarakat belajar seumur hidup.
g. Pemanfaatan teknologi informasi, yaitu: lembaga-lembaga pendidikan baik jalur pendidikan formal, informal maupun jalur non formal dapat memanfaatkan teknologi informasi dalam mengakses informasi dalam mengembangkan potensi diri dan lingkungannya (misal; penggunaan internet, multi media  pembelajaran, sistem informasi terpadu, dsb)
2.3  Implementasi Pendidikan di Masa Depan
      Implementasi pendidikan dimasa depan dapat dilakukan dengan melalui Pembelajaran Partisipatif :
Pembelajaran partisipatif dapat diartikan sebagai upaya pendidik, untuk mengikutsertakan peserta didik di dalam suatu kegiatan pembelajaran yaitu dalam tahap perencanaan program, pelaksanaan program, dan penilaian program. Pembelajaran partsipatif dapat di bagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.      Partisipatif dalam Pelaksanaan Program Kegiatan Pembelajaran
Adalah keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim yang kondusif untuk belajar. Dimana salah satu iklim yang kondusif untuk kegiatan belajar adalah pembinaan hubungan antara peserta didik dengan pendidik sehingga tercipta hubungan kemanusiaan yang terbuka, akrab , terarah, saling mengahargai, saling membantu dan saling belajar.
2.      Partisipasi dalam Penilaian Program Pembelajaran
Adalah keterlibatan peserta didik dalam penilaian pelaksanaan pembelajaran maupun pelaksanaan untuk penilaian program pembelajaran.
3.      Partisipasi dalam Perencanaan
Adalah keterlibatan peserta didik dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan, sumber-sumber atau potensi yang tersedia dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran.
Ciri-ciri Pembelajaran Partisipatif
Berdasarkan pada pengertian, pembelajaran partisipatif yaitu upaya untuk mengikutsertakan peserta didik pada pembelajaran. Maka cirri-ciri pembelajaran partisipatif adalah :
  1. Pendidik menempatkan diri pada kedudukan dan tidak serba mengetahui terhadap semua bahan ajar.
  2. Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran
  3. Pendidik melakukan motivasi terhadap peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
  4. Pendidik membantu peserta didik untuk mewujudkan suasana yang kondusif.
  5. Pendidik mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat berprestasi.
  6. Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran kelompok.
  7. Pendidik mendorong peserta didik untuk berupaya memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya.

Bab 3
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Pendidikan dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan pada diri seseorang tiga aspek dalam kehidupannya, yakni, pandangan hidup, sikap hidup dan keterampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan di sekolah, luar sekolah dan keluarga. Kegiatan di sekolah direncanakan dan dilaksanakan secara ketat dengan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan di luar sekolah, meski memiliki rencana dan program yang jelas tetapi pelaksanaannya relatif longgar dengan berbagai pedoman yang relatif fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Pelaksanaan pendidikan dalam keluarga dilaksanakan secara informal tanpa tujuan yang dirumuskan secara baku dan Tertulis. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Konsep pendididikan yang direncanakan di masa depan akan selalu selaras dengan tuntutan zaman di era globalisasi. Supaya mewujudkan Pendidikan nasional yang memiliki mutu yang unggul, sehingga pembangunan nasional dapat terwujud.
3.2    Saran
Partisipatif perserta didik sangat diperlukan dalam proses pembelajaran untuk  menunjang pembelajaran yang komunikatif. Dan perserta didik diharapkan memiliki ilmu dan wawasan luas dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada di era globalisasi. Guru sebagai pendidik harus memotivasi perserta didik untuk terus aktif dan sekaligus sebagai sarana dalam proses belajar perserta didik.

3.3  Kritik
Kritik dan masukan kami tunggu dari para pembaca demi sempurnanya makalah ini. Sehingga makalah ini dapat menjadi inspirasi bagi para pembaca.


Daftar Pustaka
Ihsan Fuad, 2005, Dasar Dasar Kependidikan, Jakarta : PT Rineka Cipta.
http://news.okezone.com/read/2014/12/11/65/1077829/10-masalah-utama-kurikulum-2013











KONSEP DASAR ILMU EKONOMI



MAKALAH HAMBATAN DAN TANTANGAN BISNIS GETHUK PISANG DI KABUPATEN KEDIRI JAWA TIMUR


TEMPLATE TUGAS PENGANTAR BISNIS

HAMBATAN DAN TANTANGAN BISNIS GETHUK PISANG
  DI KABUPATEN KEDIRI  JAWA TIMUR


      Makalah Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Pengantar Bisnis



                                                                         .             

Disusun oleh :

LILIS WULANDARI                       18080554015







UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
TAHUN 2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat, anugerah serta petunjuk-Nya, penulisan makalah ini dapat selesai. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mandiri mata kuliah pengantar bisnis. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Karena itu, kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini. Selain itu, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca serta dapat bermanfaat bagi semua pihak.

                                                                                                                   
Kediri, 19 November 2018

                                                                                                                    Lilis Wulandari














DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB I  PENDAHULUAN............................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................... 4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................... 4
1.3 TUJUAN......................................................................................................... 4
BAB II  ORGANISASI DAN TATA KELOLA USAHA............................................. 5
2.1 PROFIL USAHA............................................................................................ 5
2.2 TATA KELOLA USAHA.............................................................................. 5
2.3 PROSES PEMBUATAN GETHUK PISANG.............................................. 6
BAB III  HAMBATAN DAN TANTANGAN DI ERA GLOBALISASI.................... 7
3.1 HAMBATAN DI ERA GLOBALISASI....................................................... 7
3.2 TANTANGAN DI ERA GLOBALISASI..................................................... 7
BAB IV   SIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 8
4.1 KESIMPULAN............................................................................................... 8
4.2 SARAN........................................................................................................... 8
LAMPIRAN LAMPIRAN:
FOTO DUKUMEN KEGIATAN........................................................................ 9













BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang selalu ada di sekitar kita. Pada era globalisasi ini banyak sekali bisnis yang berkembang di Indonesia. Salah satunya di Kabupaten Kediri. Dimana berbagai macam bisnis berkembang di kabupaten ini. Kabupaten Kediri merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak komoditas unggulan. Meskipun luas wilayah di Kabupaten Kediri hanya sekitar 5 % dari luar keseluruhan Provinsi Jawa Timur. Namun potensi bisnis didaerah ini cukup menjanjikan, sehingga perlahan-lahan perekonomian masyarakat setempat juga mulai ikut terangkat. Dengan banyaknya UKM dan sentra industri di kabupaten ini menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Kediri sangat mendorong berkembangnya UKM ( Usaha Kecil Menengah ). Kediri banyak kegiatan bisnis salah satunya yaitu bisnis Gethuk Pisang
Gethuk Pisang adalah salah satu makanan kediri yang terkenal selain tahu kuning. Konon gethuk pisang adalah camilan tradisional warisan turun temurun dari zaman kerajaan. Bahkan Dewi Sekartaji putri dari kerajaan Jenggala sangat menyukai gethuk pisang ini. Tidak seperi gethuk pada umumnya yang biasa terbuat dari singkong, ubi atau sukun, gethuk pisang ini terbuat dari pisang. Pisang yang digunakan pun dipilih jenis pisang raja nangka. Pisang raja nangka dipilih karena memiliki cita rasa yang khas, berbeda dengan pisang pada umumnya. Rasa asam-manis yang khas, dan tekstur yang agak keras membuat jenis pisang ini tidak lembek ketika dikukus. Salah satu bisnis grthuk pisang yang terdapat dikediri adalah gethuk pisang Baariklana yang tepatnya berada di Dusun Jatisari, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung.

1.2  Rumusan Masalah

  1. Bagaimana awal mula usaha bisnis Gethuk Pisang tersebut didirikan?
  2. Bagaimana sistem organisasi bisnis Gethuk Pisang tersebut?
  3. Kendala apa saja yang dihadapi dalam menjalankan bisnis Gethuk Pisang tersebut?

1.3  Tujuan

  1. Untuk mengetahui bagaimana awal mula usaha bisnis Gethuk Pisang tersebut didirikan.
  2. Untuk mengetahui bagaimana sistem organisasi bisnis Gethuk Pisang tersebut.
  3. Untuk mengetahui Kendala apa saja yang dihadapi dalam menjalankan bisnis Gethuk Pisang tersebut.









BAB II
ORGANISASI DAN TATA KELOLA USAHA


2.1  Profil Usaha

Pada awalnya pengusaha tersebut adalah pedagang yang menjual Gethuk Pisang nya di pasar-pasar tradisional dan hanya menerima pesanan dari warga-warga sekitar saja. Banyak masyarakat sekitar yang memang telah mengakui kelezatan gethuk pisang bariklana. Lalu, banyak saudara-saudara mereka yang berminat untuk menjualkan Gethuk Pisangnya dan berminat untuk bergabung untuk menjalankan usaha tersebut. Sehingga pada tahun 2016, pengusaha tersebut mengembangkan usahanya yang awalnya kecil menjadi usaha besar, hal ini terjadi karena dirasa penghasilan jualan gethuk pisang baariklana ini cukup menguntungkan yang saat ini memiliki banyak karyawan.
Pemilik toko Gethuk Pisang Bariklana menjadi pembuat dan penjual gethuk pisang  sejak 20 tahun yang lalu. Dalam memproduksi Gethuk Pisang ini terdapat 15 karyawan yang semuanya asli warga Dusun Jatisari. Harga gethuk pisang ini sendiri terbilang tidak perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak. Sedangkan untuk pemasarannya sudah memiliki pelanggan tetap dari Malang dan selebihnya hanya melakukan pemasaran di daerah sekitar Kabupaten Kediri. Dalam proses pembuatan gethuk pisang ini sendiri pembuatannya cukup alami dan tidak menggunakan bahan kimia. Selain itu dari hasil beberapa kajian gethuk pisang ternyata cocok untuk orang yang menderita diabetes dan darah tinggi. Gethuk pisang baariklana ini memang cocok untuk menjadi salah satu makanan khas kediri. Karena kemasannya bagus, diproduksi secara alami, menyehatkan, rasa yang lezat dan nikmat serta menimbulkan ketagihan.

2.2  Tata Kelola Usaha
  1. Aspek Pemasaran
Merupakan  segala perencanaan target, tujuan dan hasil dari pemasaran. Proses penjualan yang meningkat  serta upaya dalam mempromosikan hasil produksi kepada konsumen. Untuk manajemen pemasaran usaha gethuk pisang dikediri ini, pemasaran dilakukan di seputar Kabupaten Kediri dan gethuk pisang ini telah memilki pelanggan tetap yang berasal dari Malang. Untuk proses pengelolaannya sendiri, dilakukan dengan cara yang cukup alami dan tidak menggunakan bahan kimia.
Dalam pembuatannya pemilik usaha dibanu oleh 15 karyawannya, yang semuanya asli warga Dusun Jatisari. Harga gethuk pisang baariklana ini terbilang cukup murah hanya dengan Rp. 800,00 sudah bisa mendapatkan satu biji. Hal ini cukup cocok bagi yang ingin mengganjal perut yang sedang lapar namun tidak perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak. Dalam satu hari gethuk pisang baariklana ini terjual hampir 3000 biji.
Dalam hal pendistribusian gethuk pisang ini untuk daerah sekitar Kabupaten Kediri usah ini menggunakan mobil. Namun untuk pelanggan tetap yang berasal dari malang biasannya pelanggan datang dan mengambil sendiri pesanannya.
  1. Aspek Operasional
Merupakan kegiatan pengaturan, perencanaan baik dari segi ketersediaan bahan baku dan bahan yang siap untuk dipasarkan dalam sebuah usaha bisnis dan juga terkait bagaimana proses produksinya.Dalam proses produksi gethuk pisang baariklana ini pemilik usaha dibantu oleh 15 karyawannya yang semuannya asli berasal dari Dusun Jatisari.
Dalam proses pembuatanya dilakukan secara cukup alami dan tanpa bahan kimia. Bahan bakunya sendiri seperti pisang raja nangka diambil dari perkebunan pisang, dimana pemilik usaha telah memiliki kerjasama dengan para pekebun pisang raja nangka. Untuk  bahan baku lainnya pemilik usaha membeli stok yang banyak untuk bahan yang tidak habis pakai. Sedangkan untuk bahan yang habis pakai pemilik usaha membeli dengan cara harian. Untuk alat yang digunakan dalam proses pembuatan gethuk pisang ini masih terbilang sederhana dan alami, sehingga gethuk pisang ini menyehatkan. Produksi gethuk pisang baariklana ini memang cocok untuk menjadi makanan khas dari Kabupaten Kediri karena kemasan yang digunakan cukup bagus, diproduksinya pun secara alami, menyehatkan dan rasanya pun lezat serta nikmat yang menimbulkan ketagihan.
  1. Aspek Keuangan
Merupakan aspek yang mengatur keuangan usaha bisnis  agar dapat terpakai secara baik dan tepat untuk kebutuhan usaha sesuai anggaran yang dimiliki oleh usaha bisnis tersebut. Untuk aspek keuangan usaha gethuk pisang ini belum berjalan dengan baik, karena pemegang keuangan  adalah pemilik usaha  tersebut sendiri. Sehingga tidak jarang kalau uang usaha terpakai untuk kepentingan pribadi.
  1. Aspek SDM
       Dalam memproduksi usaha gethuk pisang ini, pemilik usaha menggunakan 15 karyawan yang semuanya asli berasal dari Dusun Jatisari. Di Dusun Jatisari ini mayoritas masyarakatnya memproduksi gethuk pisang. Karena hal itulah pemilik usaha mengambil karyawan yang asli berasal dari Dusun Jatisari. Ini dilakukan pemilik usaha karena dengan begitu usahanya akan berjalan dengan lancar, dikarenakan para karyawannya telah memiliki keahlian dalam bidang pembuatan dan pemasaran gethuk pisang.

2.3  Proses Pembuatan Gethuk Pisang

  1. Kukuslah pisang sampai matang
  2. Angkat pisang yang telah dikukus , lalu kupaslah
  3. Campurkan gula pasir, pisang yang telah dikupas dan garam
  4. Padatkalah adonan yang telah dicampurkan tadi
  5. Biarkan sejenak hingga uap panasnya hilang
  6. Siapkan daun pisang yang telah dibersihkan
  7. Bungkus adonan tadi dengan daun pisang dengan bentuk menyerupai lontong dan sematkan pada kedua ujungnya dengan lidi
  8. Setelah dibungkus kukuslah lagi selama 8 jam
  9. Lalu siapkan cetakan berupa paralon kecil dan biarkan dingin hinga mengeras
  10. Gethuk Pisang siap untuk disajikan.












BAB III
HAMBATAN DAN TANTANGAN DI ERA GLOBALISASI


3.1  Hambatan di era Globalisasi
Gethuk Pisang merupakan makanan yang berbahan dasar Pisang yang dikukus dan dibuat adonan yang bentuknya menerupai lontong, pembuatannya pun dilakukan dengan cukup alami dan tidak menggunakan bahan kimia. Diera globalisasi saat ini tentunya banyak pengaruh yang menimbulkan hambatan bagi usaha kecil menengah. Seperti hambatan usaha gethuk pisang di Kabupaten Kediri pada era globalisasi adalah  bahan baku berupa pisang nangka. Apabila terjadi gagal panen yang dilakukakn oleh perkebunan pisang maka bahan baku akan sulit untuk didapat sehingga menhambat terjadinya proses produksi. Solusi dari permasalahan ini adalah bekerja sama dengan lebih dari satu perkebunan pisang agar jika salah satu perkebunan pisang gagal panen masih memiliki kerja sama dengan perkebunan pisang yang lainnya. Hambatan lainnya adalah dalam aspek keuangan, keuangan masih di pegang oleh pemilik usaha sendiri sehingga masih rawan terjadinya penggunaan uang usaha untuk kepentingan pribadi. Solusi yang perlu dilakukan dalam hal keuangan adalah dengan memiliki karyawan bagian tersendiri untuk mengatur segala macam proses keuangan yang dilakukan oleh usah bisnis ini. Hambatan berupa kerusakan pada alat-alat produksi juga berpengaruh pada berjalannya proses produksi usaha ini. Hal ini dapat diatasi karena gethuk pisang ini dapat menggunakan alat tradisional, yang digunakan untuk proses produksi.

3.2  Tantangan di era Globalisasi
Tantangan dan ancaman bisnis selalu muncul dan terjadi terus menerus dan ini harus dihadapi oleh pembisnis , sehingga harus dikelola dengan baik karena dalam era globalisasi ini akan terjadi banyak perubahan khusunya bisnis yang akan selalu berkembang terus menerus.  Setiap pembisnis pasti akan mengalami yang namanya hambatan dan tantangan. Seperti yang dialami oleh usaha gethuk pisang di Kabupaten Kediri ini, banyak tantangan yang dialami oleh usaha gethuk pisang ini yaitu  banyaknya pesaing usaha gethuk pisang ini dikabupaten kediri, selain itu semakin berkembangnya teknologi di eraa globalisasi ini membuat para pengusaha lainnya sudah menggunakan mesin-mesin yang modern. Sedangkan usaha gethuk pisang baariklana ini sendiri masih menggunakan proses produksi yang sederhana.















BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN


4.1  Kesimpulan

Dari penjelasan diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa usaha gethuk pisang ini awalnya hanya berjualan di pasar tradisional dan menerima pesanan dari warga warga sekitar. Dan akhirnya pada tahun 2016 usahanya berkembang dan memiliki 15 karyawan yang asalnya dari dusun Jatisari asli. Dalam pemasarannya kini gethuk pisang dipasarkan di area sekitar Kabupaten Kediri dan juga telah memiliki pelanggan tetap di Malang. Dalam memproduksi usaha ini alat yang digunakan masih sederhana, dan produksinya dilakukukan secara alami tanpa menggunakan bahan kimia. Dalam pendistribusiannya untuk daerah sekitar Kabupaten Kediri menggunakan mobil dan untuk yang pelanggan tetap yang berasal dari malang mengambil pesanannya sendiri. Untuk bahan bakunya pemilik usaha bekerja sama dengan perkebunan pisang raja nangka. Dalam aspek keuangan usaha ini belum berjalan dengan baik karena keuangan masih dipegang pemilik saha sehingga masih ada  kemungkinan keuangan dipakai untuk kepentingan pribadi. Dan solusinya adalah dengan menyediakan karyawan yang berada dibagian keuangan. Dapat disimpulkan bahwa dalam proses produksinya SDM yang digunakan adalah warga yang berada di dusun Jatisari , karena warga di dusun Jatisari mayoritas masyarakatnya dapat membuat dan memproduksi gethuk pisang.

4.2  Saran
  1. Diperlukan kerjasama yang lebih dari satu dengan perkebunan pisang, agar jika salah satu perkebunan pisang mengalami gagal panen tidak akan terjadi kelangkaan bahan baku, sehingga tidak akan menghambat proses produksi usaha gethuk pisang ini.
  2. Dalam aspek keuangan perlu adanya karyawan tersendiri yang berada dibagian ini, karena jika keuangan yang mengatur pemilik usaha ada kemungkinan akan terpakai dalam kepentingan pribadi pemilik usaha.
  3. Menyediakan peralatan cadangan agar jika salah satu alat rusak proses produksi tetap dapat berjalan
  4. Dalam menjalankan usaha ini sebaiknya limbah diolah dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Limbah dari kulit pisang dapat diolah menjadi biogas dan pupuk agar lebih bermanfaat.